Laman

Selasa, 16 November 2010

Nasehat, Niat Individu dan Motivasi Powerfull.


Ini adalah pengalaman pribadi yang mungkin sedikit banyak dapat masuk kedalam salah satu tugas matakuliah yang sedang saya pelajari. Beberapa tahun yang lalu, ketika lulus dari sekolah menengah kejuruan dengan nilai yang boleh dibilang pas-pasan, nyesel dan tidak nyesel dengan apa yang dicapai selam tiga tahun mencari ilmu itu..kenapa dibilang begitu? Tidak nyesel, karena selama itu pula pengalaman yang ditemui baik negatif maupun positif sangat luar biasa dan tak ternilai harganya. Yang tak mungkin bisa untuk dilupakan dalam hidup yang singkat ini, seperti, susah, senang, canda, tawa, indahnya kenakalan remaja sering dilakukan,senang tak melewatkan masa muda, selayaknya bahwa inilah hidup dalam kebebasan,tak ada kekangan, hidup semaunya dan yang terlintas dipikiran pada saat itu adalah bagaimana caranya menjadikan hari-kehari selalu berakhir dengan kata senang, namun tak pernah merasakan puas pada saat itu. Sebalikny kalo dibilang menyesal? Sangat sungguh tersiksa hidup dalam bayang-bayang kebodohan, namun dibebani tanggung jawab sebagai anak lelaki yang kelak akan menjadi kepala keluarga jika hendak berumah tangga. Hmmh… namun yasudahlah wong semuanya sudah terjadi, ikuti saja apa yang akan terjadi. Seiring waktu berjalan, seperti apa yang banyak orang bilang bahwa, “ semuanya ada waktunya ”, nidji bilang “ roda pasti berputar ”  dan kata peterpan bilang “ tak ada yang abadi ” semuanya hilang entah kemana hanya tertinggal beberapa fhoto waktu kelulusan dan serpihan kenangan yang selalu terbayang. Ketika semua itu telah berakhir, dan ketika pola kehidupan sudah mulai ingin memabaik, boleh dibilang pada saat itu sudah lelah dengan apa yang dilakukan kenakalan remaja dimasa SMA dan sudah waktunya untuk memeberikan nilai fositif bagi banyak orang, dan disaat itu pula kehidupan mulai tak bersahabat. Rasa malu, gundah, minder yang menghantui dengan apa yang harus diperbuat pada saat itu, hanya bisa diam, dan sungguh jenuhku dibuatnya, memang benar-benar susah kalo ingin berada dijalan yang benar. Singkat saja Pada suatu ketika saya pernah sempat memebaca salah satu novel Negeri 5 Menara. ceritanya sangat bagus dan dari novel itu saya menemukan sepenggal kata yang dapat menggugah rasa, memebangkitkan semangat dan sedikit menghilangkan penat.
Nasehat imam syafi'i ; di kutip dari buku novel Negeri 5 Menara. " Orang pandai dan beradab tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkanlah negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang ".
Nasihat imam syafi'i  inilah yang memotivasi saya untuk berangkat merantau kenegeri orang, walaupun masih dalam satu negara namun setikdaknya disini saya berjuang tanpa ada bantuan, tanpa dilihat, dan ditemani orang tua,teman-teman dan sanak sodara, dan merasakan pengalaman hidup yang baru, adaptasi dengan keadaan yang baru. Setelah kita bisa melewati itu semua, kita akan mendapatkan ikeluarga baru, teman baru, so jangan merasa kecil hati karena manusia adalah mahluk sosial, kita pasti butuh orang lain dan begitu juga dengan orang lain sedikit banyak pasti akan membutuhkan kita. Kalo apa yang saya baca dari buku paket ILMU SOSIAL DASAR yang sedang saya pelajari pula. Penomena yang telah saya alami boleh disebut dengan kata  URBANISASI seperti yang kita sama-sama ketahui dan mungkin bukan hal luar biasa dimata yang awam, bahwa urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa kekota. Dan seperti apa yang dikatakan diatas bahwa tingkat kejenuhan dan dikala hidup mulai tak besahabat itu  merupakan salah satu faktor yang mendorong saya untuk merantau kenegeri orang serta kutipan karya imam syafi’I turut menambah motivasi saya untuk melakukan hal itu. Karena niat yang kuat disertai motivasi yang powerfull dari teman, kerabat, dan tentunya orang tua cukup mengantar saya hingga sampai seperti sekarang ini. Masih belum jadi apa-apa, namun masih bisa bertahan ditengah krisis zaman seperti ini, itu udah cukup buat saya. bukan hal yang mudah untuk bisa tetap bertahan dengan kerasnya hidup di zaman moderinitas ini. Karena hidup dinegeri orang tak semudah membalikan telapak tangan, semua penuh liku, persaingan, pengorbanan, kesabaran, hambatan, perlu proses dan bagi saya proses iti memerlukan waktu yang cukup lama. Namun inilah hidup kawan, keras, kejam, dan menakutkan. Karena hidup bagaikan berada di hutan rimba siapa yang kuat dia yang berkuasa. Hmm..Kata ini pula turut menambah motivasi guna untuk hidup yang lebih kuat, cerdas, dan tepat.
Menjadi individu yang mandiri, itu adalah salah satu nilai positif dalam hidup dan itu patut untuk dihargai. dengan niat yang besar dan kuat dari diri pribadi masing-masing serta didukung dengan motivasi yang powerfull, tentang semua apa yang awalnya kita ragukan akan tercapai dengan begitu saja. Luar biasa memang,dan anda lebih akan merasakan nikmat yang luar biasa itu ketika anda sedang berada di puncak kesuksesan dari jerih payah yang telah kita lakukan dimasa lampau. Namun semua itu tak luput dari kesabaran dan bekerja keras. Kejarlah cita-citamu bung sampai ke ujung dunia, bermimpilah dan gapai semua anganmu untuk menaklukan dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar