Laman

Senin, 25 Oktober 2010

PERTUMBUAHAN PENDUDUK DAN MIGRASI

Disusun Oleh Toni Tanamal
Rangkuman dari buku Ilmu Sosial Dasar.Dr. H. Hartomo, Dra. Arnicun Aziz
 
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek - aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dan homogen menjadi kompleks.
Pertumbuhan penduduk merupakn salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadao jumlah dan komposisi juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia. Misal : dengan bertambahnya penduduk berarti pula harus bertambah pula persediaan bahkan makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dan sebagainnya.
Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia sejak tahun 1830 sampai sekarang dan perkiraan sampai tahun 2006 adalah sebagai berikut , Perkembangan Penduduk Dunia Tahun 1830 – 2006, dia awali tahun 1830 – 1930 berkisar sekitar 1 milyard, 1930 – 1960 peningakatan penduduk pada mecapai persentasi dalam kisaran 1 – 1,7 % atau sekitar 2 – 3 milyard, 1960 – 1975 mencapai 3 – 4 milyar dengan persentasi 1,7 – 2,2 %, 1975 – 1987 mencapai 4 – 5 milyard, 1987 – 1996 sekitar 5 – 6 milyard dan 1996 – 2006 pertumbuhan penduduk mencapai kisaran antara 6 – 7 milyard dengan persentasi rata – rata 2 %. (Sumber : Iskandar N, Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia).
Kalau dilihat dari penjelasan diatas pertumbuhan penduduk makin cepat. Penggandaan penduduk (doble population) jangka waktunya semakin singkat. Waktu penggandaan penduduk dunia selanjutnya diperkirakan 35 tahun. Penambahan penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
  1. Kematian (Mortalitas)
  2. Kelahiran (Fertilitas)
  3. Migrasi

  1. Kematian
Ada beberapa tingkat kematian. Akan tetapi disini hanya dijelaskan dua jenis tingkat kematian saja yakni :
  1. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate / CDR)
Adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.
D
CDR = x K
PM
CDR = Tingkat Kematian dasar
D = Jumlah Kematian
PM = Jumlah penduduk pe pertengahan tahun
K = Konstanta

  1. Tingkat Kemaatain Khusus (Age specific Death Rate)
Karena tingkat kematian itu di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin dan pekerjaan. Umpama orang laki-laki yang berada di medan perang lebih besar kemungkinan untuk mati daripada istri mereka yang berada dirumah. Karena perbedaan resiko kematian tersebut, maka digunakan tingkat kematia menurut umur. Dengan tingkat kematian ini menunjukan hasil yang lebih teliti. Karena angka ini menunjukan banyaknya angka kematian pada kelompok umur tertentu.

Di
ASDRi = x K
Pmi

Di = Kematian penduduk kelompok umur i
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun kelompok umur i
K = Konstanta
2. Fertilitas (Kelahiran Hidup)
Pengukuran fertlitas tidak sederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini disebabkan adanya alas an sebagai berikut :
  1. Sulit memperoleh angka statistic lahir hidup karena banyak bayi-bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kematian atau kelahiran dan sering dicatat sebagai lahir mati.
  2. Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan lebih dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali).
  3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunya anak semakin menurun.
  4. Di dalam pengukuran fertilasi akan melibatkan satu orang saja.
  5. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan.
  1. Facundity (kesuburan)
Facundity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk meempunyai anak.

  1. Fertility (Fertilitas)
Fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Yang dimaksuda dengan lahir hidup adalah kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan misalnya : bernafas, bergerak, berteriak/menangis ada s\denyutan jantung dan sebagainya. Pengukuran fertilitas selalu didasarkan atas jumlah hidup pada kelompok penduduk pada periode tertentu.
3. Migrasi
Migrasi adalah gejala gerak horizontal untuk pindah tempat tinggal dan pinddahnya tidak terlalu dekat, melainkan, melintasi batas administrasi. Dengan kata lain migrasi merupakan perpindahan penduduk dari satu unit geografis (suatu daerah administratif)ke unit gegrafis lainnya. Migrasi ini adalahmerupaka akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan akibatnya dapat menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di daerahnya tersebut. Secara garis besar migrasi di Indonesia di bagi menjadi dua yaitu : Urbanisasi dan Migrasi Interregional atau transmigrasi. Walaupun migrasi dapat terjadi dalam dimensi nasional, regional dan internasional, namun dipandang dari sudut sosiologi tidak ada perbedaan besar dari Emigrasi dan Imigrasi. Selain migrasi ada istilah lain tentang dnamika penduduk yaitu mobilitas. Pengertian mobilitas lebih luas daripada migrasi, sebab mobilitas mencakup perpindahan territorial secara permanen dan sementara.
Teori migrasi secara khusus menjelaskan fenomena migrasi, yakni :
Teori grafitasi pendapat Reventein pada tahun 1889
  1. Semakin jauh jarak, semakin berkurang volume migran “distancedecay theory”
  2. Setiap arus migran yang besar akan menimbulkan arus balik sebagai gantinya.
  3. Adanya perbedaan desa dan kota akan mengakibatkan timbulnya migrasi.
  4. Wanita cenderung bermigrasi ketempat yang dekat jaraknya.
  5. Kemajuan teknologi akan mengakibatkan intensitas migrasi
  6. Motif utama migrasi adalah ekonomi.
Teori Dorong – Tarik (Push – Pull Theory) dikemukakan 4 faktor oleh Everett S. Lee pada tahun 1966.
  1. Faktor-faktor yang terdapat didaerah asal.
  2. Faktor-faktor yang terdapat didaerah tujuan.
  3. Faktor-faktor rintangan.
  4. Faktor-faktor pribadi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar